Riana sudah kembali bekerja di rumah Mirna. Jam kerjanya sedikit berubah. Untuk datang ke sana tetap pukul tujuh pagi, hanya waktu pulang dipercepat menjadi pukul lima sore. Parman yang mengantar, dan menjemput istrinya setiap hari. Seperti hari ini, Parman menjemput Riana di rumah Zaki. Ia disambut riang gembira oleh si kembar yang memanggilnya Pak Man. Edah yang membukakan pintu untuk Parman, karena Riana sedang di dalam kamar mandi. "Pak Man, nanti Pak Man, dan Bu Na ikut kita jalan-jalan ya," ujar Mirza. "Jalan-jalan ke mana?" Parman berlutut di hadapan kedua bocah kecil itu. "Ke ... ummm, ke mana ya, lupa. Nanti tanya Mami dulu!" Mirza masuk ke dalam, diikuti Parman yang menggendong Nisa. "Assalamuallaikum, Bu Mirna." Parman menganggukan kepala pada Mirna. "Waalaikum s