31. Kejutan

1738 Kata

“Tadi Alfa pesennya jus alpukat enggak papa, kan?” Aku langsung mendongak ketika mendengar suara itu. “I-iya, enggak papa—“ “Panggil Mas aja, biar sama kaya Alfa.” Mas Andil tersenyum, lalu duduk tepat di depanku. “Iya, Mas.” “Alfa masih mesen menu makanan, jadi dia minta aku balik dulu nemenin kamu.” Aku mengangguk kikuk. “Iya.” “Masih kepikiran yang tadi?” “Hah? Gimana, Mas?” Aku sedikit tergagap mendengar pertanyaan itu. “Omonganku yang tadi itu. Eh, ini enggak papa kan, kalau aku ngomong santai ke kamu? Masa iya ngomong formal ke calon adik ipar.” Mas Andi terkekeh, sementara perasaanku semakin tidak karuan saja. Coba bayangkan saja. Aku belum pernah dilamar Pak Razan, tetapi sudah ditanya mau menikah dengan adat apa oleh Pak Romi. Sudah begitu, sekarang aku mendadak diak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN