Jika dalam kondisi biasa, Kalila pasti lebih memilih sendiri di dalam rumah tanpa ada orang lain di dalamnya. Kalila sudah terbiasa hidup mandiri sejak dulu, bahkan saat dirinya dalam kondisi tidak baik pun, Kalila hanya butuh obat dan istirahat. Tapi kali ini berbeda, saat Tyas hendak pamit pulang, ada rasa enggan yang tiba-tiba muncul di hari Kalila. “Kondisimu sudah membaik, kalau butuh apa-apa segera hubungi aku.” Tyas mengusap puncak kepala Kalila dengan lembut. “Nggak bisa tinggal lebih lama lagi disini?” Bujuk Kalila. “Nggak bisa, Kal. Ada Dias, dia bisa diandalkan.” Tyas menoleh ke arah Dias, yang sejak tadi tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya. “Aku sudah melepas infus dan kamu harus minum obat tepat waktu. Aku juga sudah membeli makanan untuk kalian berdua.” K