Kalila benar-benar meminta waktu sedikit lebih lama untuk memproses perceraian antara dirinya dan Dias. Kalila keberatan jika harus berpisah dengan cara seperti ini. Selain itu Kalila juga menolak pulang ke rumah utama setidaknya untuk beberapa waktu kedepan. Mengulur bukan berarti membatalkan. “Kal, Lo beneran mau pisah?” Tanya Kay untuk yang kedua kalinya. Kay datang menemui Kalila di restoran, sebab Kay tidak bisa berkunjung ke apartemen Kalila yang sudah dijaga ketat oleh ayahnya. Jika keduanya bertemu di restoran, mereka masih bebas ngobrol seperti biasanya. “Mungkin.” Balas Kalila sambil memainkan sendok di dalam mangkok kecil berisi ice cream. “Yakin?” “Setidaknya Papi yakin kamu akan berpisah.” Balas Kalila. Helaan berat sudah menunjukan bagaimana suasana hati Kalila saa