134. Obat dan perhatian

1219 Kata

Kania terkejut saat melihat Adrian berdiri di depan lobi apartemen tempat tinggalnya. Beberapa menit lalu, Adrian sempat mengirim pesan, bahwa ia akan datang berkunjung. Belum sempat Kania menolak dan lelaki itu sudah kembali mengirim pesan singkat dan mengatakan keberadaannya saat ini. “Adrian,” Kania menghampiri lelaki itu. “Sorry, nggak izin dulu mau kesini.” “Nggak apa-apa,” Kania menoleh ke arah Adrian dan ke arah lift secara bergantian, untuk memastikan Randi tidak melihatnya. .Kania tahu Randi tidak akan pernah peduli dengan siapa dan bagaimana kondisinya saat ini, tapi Kania merasa kehadiran Andrian bisa sedikit menimbulkan salah paham. Mungkin Randi tidak akan merasa cemburu, sebab lelaki itu tidak menggunakan perasaannya dalam rumah tangga yang mereka jalani hanya saja Kani

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN