46. Mengorek masa lalu

1141 Kata

“Sebentar lagi aku pulang,” Kalila masih membaca pesan terakhir buang dikirim Dias beberapa jam lalu. Sebentar yang dimaksud Dias ternyata tidak sama dengan sebentar yang ada dalam pikirannya Kalila. Dias meminta maaf karena ternyata ia akan pulang lebih lambat dari biasanya, menurut pengakuan singkatnya ia masih tertahan di apartemennya karena Amira. Dias berjanji akan menjelaskan semuanya saat pulang nanti, seolah janjinya bisa membuat suasana hati Kalila membaik saja. Tapi Kalila selalu berusaha untuk mengerti, bahkan ia menunggu kepulangan Dias sampai tengah malam. “Amira terkejut, karena aku mengatakan semuanya hari ini.” Dias memulai pembicaraan saat keduanya berada di meja makan. Keduanya tidak sedang ingin makan, tapi Kalila memilih meja makan sebagai tempat mendengar cerit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN