Momen saat dirinya keluar dari rumah adalah momen dimana Kania harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Randi. Entah bagaimana caranya lelaki itu selalu berhasil membuat keduanya bertemu, entah di lobi, lift bahkan di area parkir. Sehari dua kali Kania bertemu lelaki itu, membuatnya tidak bisa menghindar saat ia menyapa atau melontarkan kalimat-kalimat konyol yang membuat dinding pertahanan Kania menipis. “Nia, kamu baik-baik aja kan selama aku nggak ada?” Tanyanya dengan percaya diri, hanya karena tadi pagi Kania tidak bertemu dengannya. “Aku selalu baik tanpamu.” Balas Nia. “Wah, berarti hanya aku yang nggak baik, soalnya sekali nggak ketemu rasanya ada yang aneh.” Kania mendelik, “Kenapa kamu mengatakan itu? Jujur aku nggak suka mendengarnya.” Kania merasa Randi hanya menggo