“Mamah ketemu Kania?” Tanpa sadar Randi langsung beranjak dari tempat duduknya. “Kenapa Mamah nemuin Kania sih?!” Randi jelas tidak suka dengan pengakuan ibunya. “Mamah ini ceroboh banget!” Keluhnya. Terdengar suara tidak terima dari seberang sana, yang membuat Randi segera menjauhkan ponsel dari telinganya. “Iya, Randi tau. Randi tanggung jawab ko, tapi nggak harus ketemu Kania juga apalagi di kantor. Nia pasti terkejut dengan kehadiran mamah.” Suara Randi mulai pelan, jika ia tidak menurunkan nada suaranya bisa dipastikan Dita akan semakin murka. “Mamah bisa ketemu Kania di apartemennya, nggak harus di kantor. Bagaimana kalau Om Regan,” Belum selesai Randi menuntaskan ucapannya, Dita sudah terlebih dulu menyela. Bicara dengan kecepatan seratus kilometer per jam langsung terdenga