“Suamimu, mana?” Venus menoleh ke arah belakang Kalila tapi tidak menemukan sosok menantunya. “Dias sibuk dan minta maaf nggak bisa jenguk Bubu.” Kalila mencium punggung tangan Venus dengan lembut dan memeluknya. “Sibuk apa? Tadi Kania dan Dias ada di Pluit.” Regan datang menghampiri. “Iya, setelah dari Pluit ada urusan mendadak. Nanti nyusul kesini.” Regan hanya menganggukan kepalanya. “Kamu kurusan, Kal. Jarang makan atau gimana?” Selidiknya sambil memegang kedua wajah Kalila. “Pipinya peot banget, gemukin dikit lah,” Kalila tersenyum. “Punya suami dan restoran ternyata capek. Aku masih belum bisa membagi waktu dengan baik,” jelasnya sambil tersenyum. “Kenapa nggak pakai asisten rumah tangga. Usia pernikahan kalian sudah lebih dari tiga bulan, harusnya masa-masa bulan madu sud