“Belum tidur?” Terdengar suara seseorang yang membuat Dias menoleh, dimana Amira datang dan menghampirinya. “Belum. Kenapa keluar lagi?” Tanya Dias. Ia yang semula duduk di sofa dengan secangkir coklat panas, langsung menggeser duduknya sedikit menjauh. “Aku masih belum terbiasa dengan jam tidur disini,” Amira terkekeh. “Itu apa? Baunya wangi.” Tunjuk Amira ke arah cangkir yang ada di tangan Dias. “Coklat panas.” Jawab Dias. “Sejak kapan kamu suka minuman manis seperti itu?” Selidiknya. “Sejak empat bulan lalu,” jawab Dias. Sejak Kalila masuk ke dalam hidupnya. “Oya? Dulu kamu sangat menghindari mengkonsumsi makanan atau minuman manis.” Dias hanya menggumam pelan. “Seseorang bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu.” Amira menganggukan kepalanya. “Aku merasa nggak meng