Satu Minggu berlalu, Kalila masih tinggal di apartemen. Ia dan Dias tetap memilih untuk pisah rumah, meski Dias masih menunjukan rasa pedulinya adegan tetap menghubungi Kalila setiap harinya. Kalila mulai terbiasa kembali hidup sendiri tanpa ada seseorang yang membangunkannya di pagi dan malam hari, atau tidak ada lagi kecupan dan pelukan hangat sebelum dan saat bangun tidur. Seperti yang sudah Kalila katakan, bahwa saat ini mereka hanyalah partner, Kalila tidak lagi menunjukan perhatian. Namun Kalila tetap memperlakukan Dias seperti biasanya menerima panggilan atau menjawab pesan singkat yang dikirim suaminya itu. Hanya sebatas itu. Kalila seolah membuat dinding pembatas yang membelah dunia mereka berdua. Dias dengan dunianya, sentara Kalila dengan dunianya juga. Awalnya cukup menyiksa,