Sekitar dua puluh menit kemudian, Dhidy keluar sambil mengeringkan kepalanya. Ia mendapati Chen yang duduk di bibir tempat tidur yang bahkan belum sempat dipasang seprai-nya. Chen tampak sibuk mengetik di ponsel. Iya, mengetik karena Dhidy tidak mendapati layar ponsel sang suami dihiasi game. “Mas? Setelah tahu pemilik kontrakan bermasalah, Mas masih mau mengontrak di sini?” tanya Dhidy sambil mengeringkan kepalanya menggunakan handuk yang tersampir di bahu kanannya. Chen langsung menoleh dan menatap Dhidy. “Asal masih sama kamu, di kandang harimau pun aku tetap bertahan!” Balasan Chen barusan langsung membuat Dhidy menahan tawa. Bahkan meski tadi suaminya itu menyampaikannya dengan ketus. “Kalau kamu sama Mas Bubu, kamu mana mungkin bisa banyak ketawa seperti kalau sama aku!” lanjut C