Bab 47

2353 Kata

Listya sebenarnya sedang kesal pada Mahesa, tadi sore setelah mengangkat telepon Mahesa pamit tanpa menjelaskan apa-apa, mengirim pesan pun tidak. Sekarang Listya tidak menyangka kalau Mahesa kembali datang. “Listya, itu Mahesanya kasihan nungguin loh. Dia udah datang jauh-jauh.” Ratih masih berusaha membujuk, hatinya yakin Listya belum tidur. Ia sendiri bingung apa yang membuat anaknya mengurung diri di kamar lebih cepat. “Yakin nih pria seganteng itu kamu cuekin?” bujuk Ratih bersamaan dengan pintu yang dibuka. Ratih memperhatikan putrinya dari ujung kepala hingga kaki. “Cepetan ganti baju, terus temuin Mahesa.” “Ngapain ganti baju segala?” “Ya masa pakai piama, sih?” “Enggak apa-apa, udah biasa kali. Lagian piamaku panjang, nggak seksi juga,” jawab Listya. “Dia ngapain malam-malam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN