89

1237 Kata

POV Ilana + Rifani Meski bibir ini tak berkata Bukan berarti kutak merasa Ada yang berbeda di antara kita Baru saja masuk kamar, terdengar dering HP-ku. Aku dan Mas Adam berpandangan. "Pasti dari lelaki itu," katanya yang terlihat merajuk. Aku tertawa kecil. "Mas terlihat cemburu, padahal dia hanya menelepon," kataku diiringi senyum. Dia menjentik hidungku. "Tentu saja Mas cemburu. Mana mungkin tidak? Sungguh adik aneh sekali. Suami mana saja pasti akan cemburu jika istrinya mendapat telepon dari lelaki lain." "Iya, iya." Aku mengangguk. "Tapi bukan keinginanku ditelepon olehnya. Coba aku lihat dulu apa dia yang menelepon," kataku sambil menatap ke arah meja. HPku sudah tak berdering. Aku mendekat lalu meraihnya. Ada panggilan tak terjawab dari nomer baru. Saat aku hendak meletak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN