56

1913 Kata

POV Ilana "Ayo, dimakan," kata Mama sambil meletakkan bawaannya ke meja kecil samping ranjang. Lalu Mama mendekat ke arah Mas Adam, membantunya duduk. Aku pun dengan sigap ikut membantu, tanganku memegangi pundak Mas Adam. Mas Adam tersenyum geli, memandangku dan Mama secara bergantian. "Padahal aku bisa bangun sendiri, Ma. Kamu juga, Sayang, ikut-ikutan mama kenapa?" Tatapnya protes tapi ia tetap menurut duduk. "Mama, Adam tidak papa jadi jangan bersikap berlebihan. Kamu juga, Sayang, jangan berlebihan," katanya sambil menggelengkan kepala. Lagi dan lagi. Tatapan geli suamiku membuat Mama mendelik padanya. "Jangan bercanda kamu, Dam! Bagaimana mungkin kamu tidak papa, kamu barusan ditusuk pisau!" Huuh! Mama mengembuskan napas keras. Sikap Mama itu membuat Mas Adam kembali tersenyum g

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN