POV Ilana "Sayang," ucap suamiku, dia memandangku yang terus diam saja memikirkan ucapannya. "Mas takut terjadi hal yang tidak-tidak pada adik." Ditatapnya aku. Lalu dia kembali melanjutkan ucapannya. "Bukan tidak mungkin, kan, dia akan kembali mengulangi perbuatannya menculik adik lagi? Bukan begitu?" tanyanya terus memperhatikanku. Aku menarik napas panjang dan dalam. Benar juga yang dikatakan suamiku. Ya memang bukan tidak mungkin Bang Rivan akan mengulangi perbuatannya lagi. Buktinya setelah gagal membawaku pagi itu, dia nekat menculikku. Tapi melaporkannya ke polisi ... aku lagi-lagi menarik napas, sungguh galau. Di satu sisi aku tak tega pada Ibu jika memenjarakan Bang Rivan, tapi di sisi lain ... perbuatan Bang Rivan tadi yang hampir melecehkanku membuatku bergidik. Aku bahkan ma