POV Rifani "Bu, jangaan," pintaku sambil mencoba menghalangi tangan ibu, tapi ibu tak peduli, ia terus memasuk-masukkan pakaianku dengan cepat ke dalam koper. Aku terisak lirih, akhirnya hanya bisa pasrah melihat ibu dengan wajah murka terus menjejalkan pakaianku, tanpa ditata lebih dulu sehingga pakaian yang mulanya rapi sudah disetrika itu jadi lusuh seketika. Setelah benda ukuran sedang itu penuh langsung ditariknya resleting kemudian ibu menarik gagang koper menuju pintu. Aku menggenggam tangan Ibu, ibu menyentak kuat tanganku namun aku kembali menggenggam tangannya kali ini lebih erat agar ibu tidak keluar dari kamar. "Lepas tidak?! Lepas, kan?! Haram kamu memegang tangan ibu! Haram!" Teriaknya dengan mata berkilat-kilat penuh amarah. Aku menggeleng tegas. "Gak, Bu. Aku gak mau