Satu Bulan Kemudian — Ruang Tahanan Kejaksaan Negeri Subang Ruang kunjungan tahanan Polres Subang sore itu sunyi. Hanya langkah sepatu petugas yang sesekali terdengar di koridor panjang yang lembap. Di luar, gerimis tipis turun, membasahi halaman dan menambah dingin udara. Uma duduk di kursi logam, punggungnya tegak, pandangannya kosong. Petugas jaga memberitahunya, ada seorang perempuan muda yang ingin menemuinya. Ketika pintu ruang kunjungan terbuka, seorang wanita melangkah masuk dengan tongkat penyangga dan langkah gontai. Wanita muda itu ditemani dua petugas. Begitu melihat wajahnya, Uma tahu siapa dia. Vivi. Vivi mengangguk kecil pada petugas, lalu perlahan duduk di kursi di hadapan Uma sambil memegangi perutnya sebentar. Tongkatnya ia sampirkan di sudut meja. Uma melirik dengan

