Cecil memandangi mobil yang mengangkut keranda jenazah mantan mertuanya yang pergi meninggalkan rumah duka. Setelah sirine tak terdengar lagi, dia pergi meninggalkan rumah orantua Mario untuk pulang kembali ke rumah ibunya. Banyak yang terjadi selama empat tahun terakhir ini. Putranya sudah besar, sudah sekolah dan putri kecilnya juga sudah tumbuh menjadi gadis cerewet yang menggemaskan. Dia juga sekarang memutuskan bekerja. Tentu saja dengan bantuan Sultan karena lelaki itu tidak bisa menikahinya demi menjaga perasaan anak da mertuanya. Cecil masih ingat ketika Sultan datang ke rumahnya dengan muka lesu dan bahu lunglai. Dia bilang, “Jihan mengatakan soal kamu sama neneknya. Dan aku diancam kehilangan segalanya kalau berani menikah lagi tanpa restu anak-anak. Semua yang kupunya milik a
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari