67| Penolakan

1104 Kata

"Kamu--” Mario memegangi pipinya yang kebas ditampar Marisa. Wanita itu memandanginya dengan berapi. Dokter Ardian menarik mundur tubuh Marisa yang bergetar. “Lebih baik kamu pergi dari sini, Mario. Dan jangan pernah menemui Marisa lagi untuk alasan apa pun. Kalian sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Dan berhenti berusaha mendekati dia karena dia sudah jadi milik aku. Kami akan segera menikah dalam waktu dekat.” “Nggak mungkin,” bisik Mario. Ardian menghela napas, “Kenyataannya begitu. Saya sudah menemui orangtua Marisa dan dalam waktu dekat kedua keluarga akan bertemu untuk membicarakan rencana lebih lanjut. Jangan ganggu Marisa lagi. Apa kamu nggak sadar kalau dia sudah nggak mau balik sama kamu? Marisa mengabaikan kamu, apa kamu nggak paham tanda seperti itu? Jangan menutup hati d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN