Lelaki itu masuk ke ruang tamu sempit itu dan mengempaskan tubuhnya ke salah satu kursi. Semangat hidupnya mendadak lenyap. Dia bahagia ketika Marisa akhirnya mau menemuinya untuk menyelesaikan masalah mereka. Mario yakin masih ada cinta di antara mereka dan dengan cinta yang masih dia miliki, dia merasa bisa membawa Marisa kembali. Namun keyakinannya luntur ketika melihat wanita cantik yang dulu dipujanya dan sekarang juga masih dia puja menatapnya kosong. Seperti yang dibilang Marisa, cinta untuk mereka sudah selesai dan Marisa tidak main-main dengan kata-katanya. Pandangan Marisa membuktikan itu. Tidak ada lagi mata yang selalu memandang Mario penuh cinta. Mata yang berbinar dan selalu meminta Mario agar tidak meninggalkannya. Tidak ada lagi luka di mata itu, tidak ada lagi kebencian