“Mas, kamu serius?” pertanyaan yang lebih tepatnya, memastikan apa yang tadi dikatakan oleh Radja.
Radja menelan ludah lebih dulu, kembali menatap wanita yang memang cantik ini dengan rasa jijik. “Ya, aku menalakmu. Dan aku telah mengusirmu. Pergilah dari rumah ini, aku tak mau lagi hidup dengan wanita yang penuh kebohongan sepertimu.”
Kacau, ini benar-benar kacau. Jika dia dicerai, lalu … bagaimana hidupnya kedepan? Bagaimana ia bisa menghidupi Ratu? Air mata kian deras dengan masih menatap wajah Radja. Sangat berharap suaminya ini mau memaafkannya, kembali menarik ucapannya itu.
“Mas, gimana nasib aku sama Ratu kalau kami pergi dari sini? Kami butuh kamu, mas ….” Mohonnya dengan suara serak. “Pliis, mas. Cabut kata-katamu yang tadi itu. Aku nggak mau pisah sama kamu, mas. Aku … aku sa
