“Ya, insyaallah saya ikhlas.” Jawabnya dengan suara tertahan. Menunduk, menarik nafas dalam. Detik kemudian tangannya menekan ujung mata. Tak mengijinkan bulir yang sudah terpupuk itu jatuh. Kyai Fata tersenyum. “Uais al Qarni, dia adalah salah satu sahabat nabi Muhammad. Dia bukan lelaki yang sempurna, dia cacat dengan penyakit sopaknya. Semasa hidupnya, dia sangat menyayangi ibunya yang juga cacat. Keinginan ibunya, tak pernah diabaikan. Dia menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah, semua dilakukan demi menuruti keinginan ibunya yang ingin haji. Sesampainya di depan ka’bah, dia hanya mendoakan sang ibu. Dan disitu ibunya balik mendoakannya. Saat itu juga Allah telah menghilangkan penyakit sopak Uais al Qarni, hanya menyisakan bulatan kecil dibagian tengkuk saja. Namun sekali lagi, Uais t