Mata Valleria menyorot tajam kearah lorong
“Ehh, aku mau nelpon temen dulu, ya? Duluan aja ke kamarnya…” ucap Valleria tiba-tiba. “Trus tolong bawain sekalian barang-barangku ke kamar. Bye…” imbuh Valleria seketika melangkah menjauh dari pria yang membayarnya dengan mahal.
“Kenapa jadi aku yang tukang bawa barangmu? Kamu dong seharusnya…” ketus Swan dengan kesal.
“Yaelah, nolong calon emak-emak sekali doang. Udah aahh sono….” Usir Valleria yang terus berjalan menuju sebuah ruangan dimana dirinya seperti melihat sosok Windy berjalan bersama seorang pria muda seperti yang tadi dia lihat di rekaman hasil peretasan cctv area ini.
“Kemana wanita itu. Jangan sampai aku dia kelabui…” gumam Swan sembari berjalan terus menuju ke kamar miliknya menggunakan lift yang telah terbuka untuknya.
“Dok
