“Saya tidak bilang bahwa Tuan akan merelakan begitu saja. Tapi cobalah berfikir dengan kepala dingin dan jangan bertindak gegabah, serampangan! Sadarlah, siapa yang sedang kita hadapi? Dia adalah seorang pangeran yang memiliki kuasa. Bahkan dia bisa mengatas namakan dirinya dan negara mereka. Kenapa Tuan tidak paham juga?!!” Kali ini Valleria bukan hanya menatap tajam kearah partner bisnisnya, tapi juga berteriak dengan nada tinggi. “Lantas, kalau dia membawa nama dan negaranya kenapa? Aku bisa membunuhnya dengan mudah asal kau tahu. Bukan hal sulit bagiku menghilangkan nyawa orang lain. Kenapa aku harus mengalah dan diam saja manakala melihat istriku berjalan bergandengan tangan dengan tawa bersama pria lain. Bahkan aku bisa membunuh keduanya jika memang mereka pantas mati karena pengh

