“Lo pernah bilang, kalau kedekatan lo dengan Rahi itu cuma ajang balas dendam.” Acara makan malam yang isinya hanya dua orang, Willis dan Nabila. Mereka biasa melakukan ini karena mereka memang tinggal bersama. Nabila yang masak dan Willis tinggal makan. Sebagai jawaban dari perkataan Nabila, Willis mengangguk. “Terus kenapa sampai sekarang gue belum lihat tanda-tanda Rahi patah hati?” cerocosnya lagi. Kali ini Willis bungkam, dia juga tak tahu apa alasannya. Nabila menghela napas pelan sebelum berkata, “Dia itu cewek yang dulu pernah lo ceritain, kan? Cewek yang lo sebut bangke?” Sesungguhnya di balik kisah cinta antara Nabila dan Willis terselip nama Rahi di dalamnya sebagai bumbu penyedap rasa. Willis mengangguk lagi. “Gue heran, Rahi amnesia apa gimana? Kenapa sama sekali nggak nun