"Sebentar saja. Berikan alamat kantormu. Aku akan menjemputmu. Sekedar makan mi ayam saja tidak apa. Yang penting kita bisa ketemu. Bisa kan Del?" Bujuk Indra dengan gigih. Edelweis mengigit bibir bawahnya. Dia bimbang. Apakah dia boleh bertemu dengan Indra, bagaimana dengan Oliver? Indra masih terus merayu Edelweis. Dia mengatakan merasa senang bersama Edelweis dan lain sebagainya. Sampai Edelweis kehilangan kata-kata untuk menolak. "Baiklah, tetapi sebentar saja," kata Edelweis. Indra mengucapkan terima kasih berkali-kali sebelum telepon ditutup. Edelweis tidak yakin dengan keputusannya, tetapi dia sudah terlanjur mengiyakan permintaan Indra untuk bertem. Dia sebenarnya takut, bahwa masih ada sisa ruang hatinya untuk Indra. Padahal dia sudah menerima perasaan Oliver. Oliver men

