Esok harinya, Tasha melakukan aktivitas seperti biasa, namun saat dia bangun, dia sudah tidak menemukan Ando di sebelahnya. Malahan bantal di mana dia akan tidur itu, tertata sangat rapi.
Tasha pun beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan keluar kamar. Tasha merasa malas untuk cuci muka atau bersih dirinya setelah bangun. Malahan dirinya memilih keluar kamar, lalu menelusuri ke dapur.
Ando sedang mempersiapkan sarapan, mendengar suara langkah kaki Ando pun mendongak. Seulas senyuman pun terbit mentari untuk seseorang. Tasha menghampiri dapur yang sudah terhidang beberapa sarapan yang lezat bahkan bergizi.
“Sudah bangun si pendek, sori ya, aku gak bangunkan kamu. Soalnya aku lihat kamu nyenyak banget, sudah mulai lapar?” cuap-cuap Ando mengambil piring dan sendok, kemudian dia men
