Ketika Ana membuka mata, keberadaan Kenandra lah yang pertama kali dia lihat. Pria itu sedang duduk di kursi samping ranjang, dengan kedua tangan bersadekap depan d**a. Kedua netra Ken menatap intens padanya membuat Ana salah tingkah karenanya. "Sejak kapan Pak Ken datang? Katanya ke kantor tadi?" Wajar jika Ana bertanya demikian karena tadi Ken memang pamit padanya untuk pergi ke kantor. Ana pikir pria itu akan ngantor sampai sore. Tidak tahunya sekarang pria itu malah sudah duduk tenang di dalam kamar perawatannya lagi. "Kenapa? Kamu lebih suka saya di kantor daripada menunggui kamu di sini? Oh, atau kamu lebih suka jika Edward yang menunggu kamu. Begitu?" "Pak Ken. Jangan mengajak saya berdebat lagi. Ini di rumah sakit." Ken berdecak. "Tadi Edward ke sini. Iya, kan?" "Hanya menjen