82. Pilihan Edward

1003 Kata

Sampai apartemen, Ana langsung masuk ke dalam kamarnya, mengabaikan keberadaan Kenandra. Bahkan wanita itu belum sempat mandi sudah ketiduran karena capeknya. Tidak hanya capek fisik saja, tapi juga pikiran. Pertemuannya dengan Tisa jujur sanggup mempengaruhi dan menjadikan beban pikiran. Barulah selepas maghrib, wanita itu keluar kamar. Dengan penampilan yang sudah jauh lebih segar sehabis mandi. Mendapati sang suami yang duduk di sofa dengan laptop dipangkuan. Mengetahui Ana keluar, pria itu menyunggingkan senyuman. “Bangun juga akhirnya. Baru saja mau aku bangunkan tadi.” “Kenapa ada di rumah?” pertanyaan Ana yang membuat Ken kebingungan. “Apa kamu amnesia? Bukankah tadi kita pulang ke apartemen bersama-sama?” “Ah, bukan gitu maksudku. Tapi kenapa kamu masih di apartemen. Aku pi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN