72. Panik

1001 Kata

“Risna!” panggil Ken, berlari kecil menghampiri rekan kerja istrinya. Risna sempat terkejut mendapati kedatangan Kenandra. Namun, detik selanjutnya wanita itu berusaha menormalkan ekspresi wajahnya. Jujur, ada rasa tidak suka Risna saat bertemu Kenandra. Semua tak lepas dari apa yang Ken lakukan pada Ana, sahabat baiknya. Risna tau betul bagaimana Kenandra yang telah banyak menorehkan luka di hati Ana. Namun, meksi demikian Risna juga tak berhak menghakimi apapun pada pria itu juga Risna tidak mau banyak ikut campur pada kehidupan rumah tangga Ana dengan Ken. Toh, bagaimana mereka bisa menikah Risna juga tidak tahu dengan pasti alasannya. “Risna kan?” "Iya, saya.” “Masih ingat saya?” “Papanya Chiko. Ah maksud saya Pak Ken. Ada yang bisa saya bantu Pak?” Masih mencoba untuk bersikap pr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN