Ken tidak bisa tidur. Ia kepikiran Ana. "Apa mungkin dia pulang ke rumah mamanya?" tanya pada diri sendiri. Jujur, Ken ingin menelepon sang mama untuk bertanya. Tapi ada rasa takut yang dia rasakan jika mama malah akan marah padanya semisal tahu Ana pergi meninggalkannya. Namun, karena hati Ken tidak akan tenang sebelum menemukan keberadaan istrinya yang lagi hamil, dengan memberanikan diri Ken menyiapkan mentalnya, pria itu terpaksa menelepon sang mama. Tiga kali panggilan barulah sang mama mau menjawabnya. "Ada apa kamu menelepon mama?" tanya Mama Arum dengan nada sinis. Ken menghela napas panjang. "Ma!" "Buruan katakan! Mama ngantuk mau tidur." "Mama masih marah padaku?" "Memangnya mama pernah berkata marah sama kamu?" "Dari nada suara mama saja aku sudah tau jika mama masih sa