Part 28

1453 Kata

Esoknya, Bara meminjam sepeda motor milik pemilik penginapan. Ia ingin mengajak Anya berkeliling. "Nanti nyasar, lho, Bar.” "Enggak, Pa. Papa tenang aja. Kalaupun nyasar, kan ada google maps. Lagian, Ibra belum ke sini. Papa bisa lanjut ronde berikutnya. Mumpung udara di sini mendukung." Mendengar ucapan menantu yang kini juga sudah jadi putranya, Yeni tersenyum malu. "Jangan goda bundamu, Bara!" Bara tertawa. "Ah, Bunda sama Papa, nih, kaya belum berpengalaman aja." "Kalau nggak buruan berangkat, gue turun, nih!" ancam Anya. "Iya-iya Tuan Putri, maaf. Bun, Pa, kami berangkat dulu." "Hati-hati, lho, Bar, jangan ngebut!" "Iya, Bun.” *** Bara membawa Anya terus naik melewati jalan yang berada di tengah sawah. "Jalannya kaya gini, nanjak, lo yakin mau boncengin gue?" "Kamu tenang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN