"Sayang, kamu kenapa?" Bara mendekat ke arah ranjang. "Ssshhh, perutku sakit, Mi...." "Sakit? Kamu PMS?" Kalau saja Anya mendengar kata PMS ketika tidak dalam kondisi sakit perut, pasti ia akan ingat jika bulan ini, tamu rutinnya belum juga datang. Anya menggeleng. "Terus kenapa?" Bara mengusap-usap perut istri kecilnya. Perempuan itu meringis, sadar jika ia yang salah. "Maag-ku kambuh sepertinya." "Maag? Kamu belum makan?" Lagi-lagi Anya meringis sambil menggeleng. Tanpa memedulikan kondisi tubuhnya yang hanya dililit handuk, Bara keluar dari kamar. Berjalan menuju dapur, dicarinya obat maag di kotak obat. Setelah itu, ia mengisi gelas dengan air putih. Lalu dibawa lagi ke kamar. Di dalam kamar, Bara membantu Anya duduk. "Kamu minum ini dulu sebelum makan," titah Bara sambil men