Gladys's PoV "Tenang ya, Mbak. Sania kan enggak tahu, nggak akan mikir ke mana-mana apa lagi sampai kepikiran kalau suaminya dia juga yang beliin. Lagi, wajar kalau punya kalung yang sama dengan orang lain karena banyak di pasaran, bukan perhiasan yang limited edition.” Aku menghela napas. Bertemu dengan Sania itu membuat darahku berdesir, was-was takut ketahuan. Rasa bersalah itu juga timbul ke permukaan, aku yang hadir sebagai pihak ketiga di dalam rumah tangga mereka. Bagaimana jika Sania mengetahui hal tersebut? Dan hatiku juga kembali terasa nyeri, seolah diingatkan jika ada perempuan lain dalam kehidupan Kak Arsen. Kalung itu berbicara, seperti mengingatkanku akan posisiku. Ada Sania yang juga memiliki kalung yang sama denganku, yang mungkin bagi Kak Arsen tak berarti apa-apa denga