Arsen's PoV "Nggak perlu, Kak. Aku udah biasa sendiri," tolak Gladys saat aku bilang akan menungguinya di kamar ini. Maksudku ingin memastikan keadaannya baik-baik saja. Jadi, aku sepertinya akan bolak-balik ke sini dari ruanganku. Tak akan pulang ke apartemen. Baru saja mendudukkan diri di ruanganku, ada telepon dari Yogi. Lelaki itu menanyakan keberadaanku, mengajak ngopi. "Lo ke sini aja, coffeshop dekat rumah sakit." "Oke deh! Gue otewe. Entar gue telepon kalau udah mau sampe." Aku melepaskan kacamataku dan meletakkan di atas meja. Aku ingin memejamkan mata sejenak, sambil menunggu kabar dari Yogi. Melelahkan sekali dari kemarin, terutama isi kepalaku yang berkecamuk. Aku akan punya anak, rasa bersalah semakin mencuat ke permukaan. Aku sudah mengkhianati Sania, meski tanpa disen