Gladys's PoV Aku menguap, setelah itu mengangkat kepalaku yang bersandar dari bahuku Kak Arsen. Aku menoleh ke samping dan mendapati Kak Arsen yang tengah menatap ke arah luar kaca jendela kereta. Dia tidak tidur atau sudah bangun duluan? "Kak Arsen nggak tidur?" tanyaku, kembali menguap lagi. Tak terdengar sahutan dari lelaki itu. Aku mengernyit. Suaraku terlalu pelan? "Kak?" Tak juga ada sahutan. Kak Arsen sedang melamun? Aku menepuk lengan lelaki itu. "Kak... " Kak Arsen langsung menoleh, tampak terkejut. "Ya, Sayang? Kenapa? Kamu butuh sesuatu?" Aku menggelengkan kepala, menatapnya sendu. "Masih kepikiran banget ya, Kak?" Aku menautkan jemari kami. "Nanti kita happy-happy di Jogja, ya? Kita kunjungin banyak tempat, kulineran. Semoga itu sedikit bisa menjadi obat penenang walau