Gladys's PoV Aku meletakkan ponselku tanpa membalas pesannya Sania. Aku ikut berbaring, memiringkan tubuhku dan memeluk suamiku yang masih setia memejamkan matanya. Aku pun ikut memejamkan mata, walau tak mengantuk dan pikiranku berkelana ke mana-mana. Selagi aku dan Kak Arsen bersama, apa pun akan bisa kami hadapi, bukan? Pergerakan Kak Arsen membuatku membuka mata. Kak Arsen membalas pelukanku. "Kamu ketiduran juga barusan? Tadi katanya nggak ngantuk? Udah kelamaan tidur di kereta." "Enggak tidur," ujarku mendongak. Menatap wajah tampannya itu dari bawah. Kak Arsen menguap. "Cuma pengen peluk-peluk aja. Sama, bukan kamu doang yang suka peluk-peluk. Aku juga... suka." Sebuah kecupan mendarat di keningku. “Terima kasih udah mau bertahan di sisi aku,” ujarnya, lalu mencium kepalaku b