Arsen's PoV Aku akan mencoba bicara dengan ibu. Lebih cepat, lebih baik. Agar aku tahu langkah apa yang akan aku ambil selanjutnya jika ibu tak mempercayaiku. Aku tahu, ini tak akan mudah jalannya untuk berpisah begitu saja. Aku tak hanya akan menghadapi Sania sepertinya, tapi keluarganya juga. "Ke sini jam berapa semalam, Sen? Sama Sania atau dari rumah sakit? Jam 9, Ibu masih belum tidur.” “Udah larut, Bu. Aku sendiri. Malam banget aku ke sininya, pengen ketemu Ibu aja. Ada hal penting yang pengen aku omongin sama Ibu.” Aku memang membawa kunci cadangan rumahnya Ibu juga dari dulu, jadi tak mengganggu ayah dan ibu jika pulang malam atau jika mereka sedang tak ada di rumah, aku bisa masuk tanpa harus menunggu. “Mau omongin apa, sih? Kayaknya serius banget.” Ibu menuangkan nasi goreng