Gladys's PoV "Kamu lagi mabok ya, Kak? Jadi ke mana-mana gitu ngomongnya, ngelantur." Aku geleng-geleng kepala diikuti kekehan kecil setelahnya. "Istri dari mana coba? Menikah dalam mimpi? Udah ah, aku mau mandi. Dan kamu silahkan pulang karena istrimu pasti udah nungguin." "Saya nggak lagi mabok." Aku menengadahkan tanganku. "Sini duplikat kartu akses apartemenku! Kamu nggak perlu repot ngakuin aku sebagai istri kamu biar bisa ke sini. Aku janji, akan baik-baik aja dengan anak ini. Aku akan menjaganya—menyayanginya." "Kamu memang istri saya sekarang. Lihat ini!" Kak Arsen menunjukkan bagian wajahnya dan juga tangan, yang mana terdapat bekas luka lebam di sana. Aku menyadarinya sejak beberapa saat lalu, namun tak ingin bertanya. Tak ingin tahu dan peduli kenapa dia mendapatkan luka itu