Bab 45 — Bercerai?

1724 Kata

Gladys's PoV “Baru mau berangkat jam segini, Dys? Masuk jam berapa, sih?” tanya Arga saat bertemu di depan lift hendak turun. Arga ini juga bekerja di daerah Rasuna Said, tak jauh dari gedung tempatku bekerja di Kuningan. “Jam 8.” "Lah, kok? Ini udah mau jam 8.” Arga melirik jam di pergelangan tangannya. “Mau bareng aku nggak? Biar cepat, nggak telat-telat amat. Aku lebih ahli nyelip-nyelip di jalanan.” Aku terkekeh, kemudian menggelengkan kepala. "Terima kasih. Tapi aku mau ke rumah sakit dulu, baru nanti siangan ke kantor." Meski tak ke rumah sakit pun, aku tak akan berangkat bersama Arga meski searah. Aku tahu posisiku sebagai seorang istri, harus menjaga jarak dengan lawan jenis, kecuali perihal urusan kerja. "Oalah pantesan. Kamu mau periksa? Ayo, biar sekalian aku anterin. Jam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN