Gladys's PoV Aku reflek memejamkan mata, ketika jemari lelaki itu melepaskanku pakaianku dengan bibirnya yang tak lepas menciumiku di mana saja. Tak lama hingga lelakinya itu berhasil menyentuhku di setiap jengkal tubuhku, dan saat ini kami berdua sudah tak mengenakan apa pun. "Gladys... " Lelaki itu mengerang saat baru saja menyatukan tubuh kami. Lalu, dia menundukkan kepala mempertemukan bibir kami. "Saya rasanya pengen kayak begini terus sama kamu. You're my first." Hah? Maksudnya? Saat mulutku terbuka hendak bersuara, Kak Arsen sudah mendaratkan bibirnya terlebih dahulu. Dia hobi sekali mencium bibirku. "Saya suka sekali bibir ini... manis. Hanya saya yang boleh merasakan bibir manis ini," ujarnya terdengar begitu lembut mengalun di indera pendengaranku, seolah menghipnotis hingg