Arsen's PoV Menjelang sore usai melakukan sebuah operasi kecil, aku langsung bersiap menuju rumah orang tuanya Sania. Meraih ponselku dari laci meja, aku menyentuh layarnya dan melihat beberapa notifikasi pesan di sana. Dari Sania, Gladys, Yogi dan beberapa orang lainnya termasuk mama mertuaku. Teratas ada pesannya Sania yang baru masuk beberapa saat yang lalu. Sania Mas, wktu itu km bilang mencintaiku, Km ga smudah itu menyerah sm hubungan kita, bukan? Gada perempuan lain di antara kita, kan? Aku tau, km ga semudah itu jatuh cinta Km msih sayang sm aku, kan? Aku ingin memperbaiki hubungan kita, ga ingin pisah dari km Aku mendecih. Hanya membaca pesan tersebut, tanpa berniat membalasnya. Aku masih ingat kata-katanya yang menginjak harga diriku, ditambah lagi dengan pengakuannya sa