24. Tersangka selanjutnya.

1188 Kata

Dewi melangkah dengan begitu semangat sambil mendorong kopernya begitu sampai di Bandara. Sudah lama sejak menikah dia belum bepergian ke luar negri seperti ini. Tidak lupa kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya dengan begitu anggun. Tadinya mereka hendak membawa si kembar, tapi mengingat keamanan dua monster kecil mereka itu adalah prioritas meka Dimas dan Dewi memutuskan untuk pergi berdua saja. “Selamat datang di London tuan!” Seseorang yang Dimas perkirakan berasal dari salah satu hotel tempat meeting akan dilaksanakan menyapanya sambil membawa papan nama bertuliskan namanya. Dimas hanya tersenyum dengan sopan tanpa menjawab. Laki-laki itu sedang malas berbasa-basi. “Silahkan kami sudah mempersiapkan kendaraan yang akan mengantar tuan dan nyonya menuju hotel.” Ucap laki-laki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN