Sebulan berlalu setelah penolakan Alexa. Marsel semakin uring-uringan karena setiap hari tetap saja memikirkan Alexa tiada henti. Yang Marsel lakukan hanya memandangi foto Alexa terus menerus. Ponselnya sering menyala dan menampilkan wallpaper yang bergambar foto Alexa memakai kemeja putih dengan rambut diikat. "Cantik, siapa dia?" Marsel cepat-cepat menyembunyikan ponselnya. Dia terlihat gugup dan seperti orang yang ketahuan mencuri. Suara Fathan hampir membuat jantungnya copot. "Bukan, bukan siapa-siapa." Marsel mengelak, tidak mungkin dia menjawab bahwa foto wanita yang menjadi wallpaper ponselnya adalah mantan istrinya. "Apa dia kekasihmu? Cantik sekali." Fathan semakin menggoda. Lelaki berambut gondrong sebahu itu meletakkan secangkir teh di depan Marsel. Hari masih pagi dan meny