Devil man 10

1064 Kata
Anna sedang menatap wajah wanita yang paling ia cintai di dunia ini dengan wajah yang pucat dan dalam keadaan tak sadarkan diri. Setelah dokter Yogi melakukan tindakan medis pada sang ibu sampai detik ini ibunya belum juga sadar. Hati Anna benar-benar hancur melihat keadaan sang ibu saat ini. Ingin rasanya ia menggantikan semua rasa sakit yang sang ibu rasakan. Sudah terlalu lama ibunya mengalami sakit yang tidak kunjung ada habisnya. Dan sekarang keadaan sang ibu sedang sangat buruk dan membutuhkan operasi sesegera mungkin. Dan satu orang yang bisa membantu ibunya operasi adalah laki-laki yang harusnya tidak datang lagi dalam hidupnya. Laki-laki yang sudah membuat hidupnya indah dan kacau dalam waktu yang bersamaan. Dan laki-laki itu adalah Aldrich Troy Willson. Laki-laki yang bisa menyelamatkan hidup ibunya. "Ibu harus bertahan. Anna akan segera membawa dokter yang bisa menyembuhkan ibu. Jadi ibu tahan sebentar lagi ya?" kata Anna yang tak terasa air mata turun dari matanya. "Ann, kamu yakin mau menemui Aldrich dan meminta tolong sama dia?" tanya Tari yang ada di samping Anna. "Gak ada cara lain Tar? Hanya dia satu-satunya dokter yang bisa menolong ibu aku. Jadi aku hanya bisa minta tolong sama dia," kata Anna yang masih memandang wajah sang ibu. "Tapi kalau dia gak mau bantuin kamu gimana Ann? Kamu pernah cerita sama aku kan ketika terakhir kalian ketemu pertemuan kalian bisa dibilang tidak baik-baik saja. Dan sekarang kamu mencoba untuk meminta bantuan sama dia. Gimana?" tanya Tari masih belum yakin dengan keputusan Anna. "Aku akan pastikan Aldrich mau mengoperasi ibu. Karena kata dokter Yogi hanya Aldrich salah satu dokter yang bisa mengoperasi ibu. Karena reputasi Aldrich dalam dunia medis tidak diragukan lagi. Bahkan dokter Yogi bilang jika Aldrich adalah dokter yang jenius. Setiap operasi yang ia lakukan selalu berhasil. Dan aku berharap itu juga terjadi pada ibu," kata Anna penuh harap. "Aku hanya bisa memberikan dukungan sama kamu Ann. Dan berdoa agar semuanya berjalan dengan lancar. Sehingga kita bisa melihat ibu sembuh lagi," kata Tari memberi semangat pada Anna. Anna pun tersenyum mendengar kata-kata dari Tari. Dalam hati ia pun juga mengharapkan hal yang sama. Karena baginya ia akan melakukan apapun demi kesembuhan ibunya. "Tar aku berangkat sekarang ya? Aku titip ibu kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya?" pinta Anna pada Tari. "Kamu tenang aja. Aku pasti akan jaga ibu kamu. Dan semoga ada kabar baik dari kamu ya?" kata Tari penuh harap. Anna pun mengangguk mendengar kata-kata dari sahabatnya itu. Hari ini ia Akan berjuang mati-matian agar Aldrich bisa melakukan operasi untuk ibunya. Ia akan berusaha mewujudkan hal itu. Sebelum pergi Anna mencium kening sang ibu meminta doa restu pada sang ibu agar usaha hari ini bisa berhasil. "Anna semangat. Kamu pasti bisa," kata Anna menyemangati dirinya sendiri. Dengan langkah yang pasti Anna pun langsung menuju rumah sakit dimana Aldrich praktek. Dengan penuh hati-hati Anna mencari dimana ruang praktek sang dokter. Dan ketika ia berhasil menemukannya ternyata Aldrich tidak ada disana. "Sus maaf apa dokter Aldrich tidak praktek hari ini?" tanya Anna pada suster yang berada disana. "Hari ini dokter Aldrich memang tidak  praktek karena ada operasi yang harus dilakukan." Suster itu pun memberi penjelasan pada Anna. "Kalau begitu saya akan menunggu sampai selesai sus operasinya. Saya ingin bertemu dengan dokter Aldrich karena ada hal penting yang harus saya katakan," pinta Anna pada sang suster. "Apa mbaknya sudah mempunyai janji dengan dokter Aldrich. Karena kalau mbaknya belum punya janji maka lebih baik mbak buat janji dulu agar bisa bertemu dengan dokter Aldrich." Anna melihat wajah sang suster yang tidak suka dengan kehadiran Anna disana. "Tapi saya harus bertemu dengan dokter Aldrich sus. Ada hal penting yang harus saya katakan. Dan saya akan menunggu dokter Aldrich sampai selesai operasi,"kata Anna tak mau kalah. Anna sudah bertekad akan tetap menunggu disini sampai ia berhasil menemui Aldrich hari ini juga. "Mbaknya keras kepala sekali sih? Sudah saya bilang kalau tidak punya janji lebih baik pergi aja sendiri. Kalau mbaknya macam-macam saya panggil security untuk mengusir mbaknya dari sini ya!" bentak suster itu kasar. Anna pun memilih untuk pergi dari situ tapi ia tak pergi keluar ia memilih bersembunyi di tempat lain sampai suster itu pergi. Hampir 2 jam lamanya Anna menunggu Aldrich kembali ke ruangannya. Badannya sudah mulai kedinginan gara-gara hujan yang mulai turun dengan derasnya. Anna pun melihat daerah sekitar untuk memastikan tidak ada orang disana sehingga ia bisa menunggu di dekat ruangannya Aldrich. Anna pun merapatkan tubuhnya karena udara dingin yang mulai menusuk tulangnya. Apalagi pakaian yang ia kenakan saat ini tidak terlalu tebal sehingga angin malam benar-benar membuat Anna kedinginan. "Anna sabar semua ini demi ibu." Kata-kata itu terus saja Anna ucapakan untuk memberikan dia motivasi. Dan setelah 3 jam lamanya ia menunggu tiba-tiba ada seorang security yang mencoba mengusirnya. Ia pun juga terus berusaha menjelaskan pada security itu bahwa ia tidak melakukan hal yang macam-macam. Ia hanya ingin bertemu dengan Aldrich setelah itu ia akan pergi. Tapi tetap saja security itu tidak mau mendengar penjelasan Anna dan bahkan berusaha mengusir Anna dari sana sampai laki-laki yang ia tunggu selama ini muncul di hadapan mereka. @ ruang kerja Aldrich Anna melihat ruang kerja Aldrich yang tersusun sangat rapi. Saat ini ia sedang duduk karena Aldrich sedang menelepon seseorang. Jadi ia pun mempersiapkan kata-kata untuk berbicara dengan Aldrich setelah ini. "Ada urusan apa kamu datang kesini?" tanya Aldrich langsung. "Hahhh...." Anna pun menghembuskan napasnya ketika akan memulai berbicara dengan Aldrich. Seperti ada beban berat yang Anna pikul hari ini. "Sebelum maaf Al udah menggangu waktu kamu dan mungkin juga membuat keributan disini. Tapi jujur aku gak bermaksud melakukan hal itu. Aku hanya ingin meminta bantuan sama kamu," kata Anna mulai membuka obrolan dengan Aldrich. "Bantuan apa yang kamu minta?" tanya Aldrich dengan wajah yang sangat tenang. "Aku mau minta kamu mengoperasi ibu aku. Saat ini kondisi ibu aku sangat kritis dan menurut dokter ibu aku harus segera di operasi. Dan dokter menyarankan aku buat minta bantuan kamu untuk mengoperasi ibuku. Karena dokter disana bilang kamu salah satu dokter spesialis jantung yang terbaik saat ini. Jadi aku minta tolong sama kamu," kata Anna dengan ekspresi yang penuh harap. Anna melihat wajah Aldrich yang datar dan dingin. Ia tak tahu apa yang ada di kepala laki-laki di hadapannya. Apakah ia akan membantunya? Sampai saat ini Anna belum tahu juga. Tapi dalam hati ia berharap Aldrich mau membantunya. "Kalau aku bantu kamu apa yang akan kamu berikan karena semuanya gak ada yang gratis?" kata Aldrich dengan tatapan yang penuh arti. "Aku akan melakukan apapun asalkan ibu aku selamat,"kata Anna tanpa pikir panjang. "Are you sure with that?" tanya Aldrich penuh arti. Wah apa ya kira-kira yang diminta Aldrich?? See you next chapter Happy reading
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN