Devil man 14

1181 Kata
Aldrich bisa bernafas lega ketika semua prosedur pemindahan ibu dari Anna berjalan dengan lancar. Dan sampai detik ini Aldrich belum bisa mengatakan apa-apa karena ia butuh waktu untuk melihat semua rekam medis dari ibunya Anna. Walaupun secara sekilas ia sudah membaca rekam medisnya tapi tetap saja ia tak bisa langsung memutuskan begitu mudahnya. Saat ini ia sedang mengajak Anna untuk kembali ke apartemen miliknya. Karena ia melarang Anna untuk menginap di rumah sakit saat ini. Karena ibunya memang aldrich tempatkan ke ruang ICU agar bisa di pantau lebih intensif. Seperti biasa Anna menolak untuk pergi dari rumah sakit karena ia ingin menemani ibunya. Tapi setelah aldrich mengatakannya dengan sangat panjang dan lebar akhirnya Anna mengerti juga. Karena memang tak ada gunanya juga Anna berada di rumah sakit. Karena pihak rumah sakit sendiri melarang keluarga pasien untuk tinggal di ruang ICU. Dan saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran yang tak jauh dari apartemen milik Aldrich. Mereka akan makan malam dahulu sebelum pulang ke rumah. "Kamu mau pesan apa?" tanya Aldrich ketika seorang pelayan menyodorkan menu makanannya. "Aku bingung mau makan apa. Aku samain kayak kamu aja," kata Anna yang tidak paham dengan makanan di restoran ini. "Ok. Saya pesan 2 steak with sauce blackpaper. 2 ice lemon tea," kata Aldrich membacakan pesanannya. Pelayan itu tampak menulis pesanan yang Aldrich bacakan sebelum akhirnya ia pergi dari sana. "Kamu pasti capek seharian ngurusin ibu kamu. Jadi setelah kita makan malam kamu langsung tidur. Karena kemarin kamu baru saja sembuh dan kondisi tubuh kamu belum stabil. Jangan lupa obat yang aku kasih ke kamu langsung diminum," kata Aldrich mengingatkan. "Iya Al. Dari tadi kamu terus ngomong kayak gitu. Aku bukan anak kecil yang harus diingetin terus kayak gitu," kata Anna cemberut. Anna benar-benar seperti anak-anak berusia 5 tahun bagi Aldrich. Karena dari tadi Aldrich terus mengulang kata-kata yang sama untuk Anna. DA. Itu membuat Anna sebal pada laki-laki di depannya. "Habis kamu kalau gak diingetin terus suka keras kepala gitu. Mana mungkin aku gak ingetin kamu terus." Dengan wajah yang datar lagi-lagi Aldrich menceramahi Anna. Anna hanya menggerutu karena selalu saja di ceramahi oleh Aldrich terus menerus. Tapi memang apa yang Aldrich katakan padanya ada benarnya juga. Memang setelah kemarin ia sakit Aldrich terus saja merawatnya sehingga ia keadaannya jauh lebih baik sekarang. Tak berapa lama makanan yang mereka pesan datang dan mereka pun memakan makanan itu dalam diam. Sampai selesai makan pun tak banyak kata yang terucap diatara mereka. Ketika mereka sudah selesai dengan makan malamnya tiba-tiba ada wanita dengan pakaian seksi langsung menyapa Aldrich dan juga mencium pipi Aldrich terang-terangan. "Hai Al apa kabar udah lama kita gak pernah ketemu. Kalau gak salah udah 6 bulan yang lalu saat kita gak melanjutkan perjodohan kita ya?" kata wanita itu dengan nada yang dibuat seksi. "Hai Viviane. Mungkin kita memang tidak cocok. Lagian kamu juga sudah bertunangan dengan laki-laki lain kan? Kalau tidak salah aku dengarnya seperti itu," kata Aldrich berbicara sesantai mungkin. "Aku udah memutuskan pertunangan itu karena aku sadar aku sudah jatuh cinta sama kamu. Andai aja kamu menerima perjodohan itu aku pasti jadi wanita paling bahagia di dunia ini. Tapi sayangnya kamu menolak perjodohan itu," kata Viviane dengan wajah yang dibuat sedih. Aldrich memang pernah dikenakan dengan wanita yang ada di depannya. Namanya Viviane Graham putri dari seorang pengusaha dari Inggris yang bernama John Graham. Secara penampilan Viviane memang sangat cantik bak putri raja. Tapi sayang Aldrich tidak suka dengan sikap yang ia tunjukan. Sikapnya yang sombong dan tidak tahu sopan santun langsung membuat Aldrich ilfiil. Bahkan ketika mereka bersama sang mommy, Viviane tidak menunjukkan rasa hormat pada sang mommy. Dan itu sudah termasuk tindakan yang fatal karena baginya mommynya adalah wanita paling berjasa dan terpenting bagi hidupnya. Jadi pendapat sang ibu sangat penting bagi Aldrich. Itupun juga soal jodoh. Aldrich akan selalu menanyakan kepada sang mommy tentang wanita yang akan ia jadikan istri nantinya. Dan sekarang sedang mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengan sang mommy. Untuk membahas masalah Anna pastinya. Karena ia ingin secepatnya menjadikan Anna sebagai istrinya. Sementara Anna merasa minder ketika tahu wanita yang begitu cantik di depannya ini dulu pernah dijodohkan dengan Aldrich. Dan Anna yakin wanita yang ada di hadapannya ini berasal dari keluarga yang kaya raya. Anna bisa melihatnya dari tampilan dirinya. Dan juga cara wanita itu berpakaian. Walaupun Anna tak pernah memakai pakaian yang mewah dan branded tapi Anna yakin bahwa wanita itu memakai pakaian yang branded. Dan itu membuat Anna merasa tidak nyaman ketika wanita melihat kearahnya seakan mengatakan siapa dirinya? Aldrich yang paham situasi saat ini yang tidak kondusif langsung memperkenalkan Anna pada Viviane. Acara Viviane tahu bahwa sekarang ia sudah memiliki wanita yang akan menjadi istrinya dan juga mengingatkan Viviane untuk tidak mengejarnya lagi. "Oya Viviane kebetulan kita bertemu dengan kamu disini. Aku memperkenalkan calon istri aku. Perkenalkan ini Hanna Safitri dia adalah calon istri aku. Anna kenalin ini Viviane Graham dia anak dari salah satu rekanan bisnis dari Daddy aku," kata Aldrich memperkenalkan satu sama lain. Viviane terlihat shock ketika mendengar laki-laki yang sudah membuatnya jatuh cinta memperkenalkan calon istrinya dihadapannya. Dan ketika melihat penampilan dari wanita yang Aldrich kenalkan sebagai calon istrinya,Viviane terlihat merendahkan wanita bernama Anna ini. Bagaiamana mungkin Aldrich bisa memilih wanita yang seperti ini. Wanita yang Viviane yakini berasal dari keluarga miskin. "Al are you serious? Kamu gak lagi bercanda kan?" tanya Viviane tak percaya. "Aku gak pernah bercanda soal yang seperti ini. Dia memang calon istri aku. Wanita yang selama ini aku cintai. Dan ini juga salah satu alasan aku menolak perjodohan kita karena wanita ini sudah menempati seluruh ruang di hati aku," kata Aldrich dengan sangat serius. Viviane merasa direndahkan dengan perlakuan yang Aldrich lakukan padanya. Seorang Viviane Graham tak pernah mengejar laki-laki tapi ketika ia bertemu dengan Aldrich untuk pertama kalinya semuanya berubah. Karena benar-benar menyukai Aldrich. Dan untuk pertama kalinya ia menerima perjodohan yang dilakukan oleh sang mama. Tapi Aldrich langsung menolak perjodohan itu tanpa alasan yang jelas. Dan itu membuat Viviane semakin tertantang untuk mendapatkan Aldrich. Tapi usahanya sia-sia karena Aldrich tak pernah merespon semua hal yang Viviane lakukan hingga ia menerima perjodohan dari sang mama dengan laki-laki lain bahkan mereka sempat bertunangan. Tapi semuanya tak berhasil karena Viviane masih memiliki perasaan pada Aldrich dan berniat untuk mendapatkan Aldrich kembali. "Al apa kamu gak salah. Masak putra sulung dari keluarga Willson menikah dengan wanita dari keluarga yang miskin. Apa kata orang nanti Al? Apa kamu yakin wanita ini tidak akan mempermalukan kamu dan juga keluarga Willson?" kata Viviane dengan nada yang sangat menghina. Rahang Aldrich mengeras ketika mendengar perkataan dari Viviane. Bisa-bisanya ia menghina Anna di depannya. Aldrich tak bisa tinggal diam ia harua memberi pelajaran pads Viviane. "Dengar ya nona Viviane. Aku gak peduli orang mau ngomong apa soal aku karena telah memilih Anna untum jadi calon istriku. Dan soal keluarga Willson aku yakin mereka akan menerima Anna dengan senang hati. Karena keluarga Willson selalu mengutamakan kebahagiaan anggota keluarganya daripada status sosial ataupun omongan di luar sana. Jadi saya harap nona Viviane tidak usah imut campur dengan kehidupan saya," kata Aldrich dengan penuh penekanan. Wajah Viviane merah menahan amarah setelah Aldrich berkata seperti itu. Ia benar-benar akan menghancurkan gadis bernama Hanna Safitri. Musuh pertama datang. Apa yang bakal ia lakukan ya? See you next chapter Happy reading..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN