46. Bukan Malam Pertama

1539 Kata

Mark menurunkan Marsha dengan perlahan di atas ranjang empuk berukuran king size. Kepanikan kembali mendera Marsha, ketika Mark mulai merangkak di atas tubuhnya. Marsha beringsut bangun mencoba menjauh, tapi kalah gesit dengan Mark yang sudah menahan pinggangnya agar tetap pada posisinya semula. Nafsu Mark sudah tak dapat dibendung lagi. Malam ini juga akan dia salurkan semua hasrat yang menggelora di dalam dirinya. Tubuh Marsha kembali terjatuh dengan Mark yang menindihnya. Begitu Mark berusaha mencium bibir Marsha, istrinya itu justru melengoskan kepala hingga ciuman itupun singgah di pipi Marsha. Tak apa, tidak dapat bibir, pipi pun jadi. Bibir Mark menelusuri setiap inci kulit wajah sang istri. Tangan Marsha berusaha mendorong agar Mark menjauh dari tubuhnya. Rasanya begitu sesak ket

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN