Menyadari bahwa Ryn sengaja bertanya langsung kepada Pak Amat, Azka menahan diri untuk tidak tersinggung. Ditekannya egonya yang sempat tersenggol, hingga ke dasar. “Betul, Nak Ryn. Bu Imah, janda tanpa anak itu, diberikan tempat tinggal dekat perkebunan sama pemilik perkebunan. Wajar, sebab dia adalah orang kepercayaan di sana,” Pak Amat mengulang kembali keterangan yang pernah disampaikanya kepada Azka sebelum Ryn datang. Sepertinya, mata tuanya semakin menangkap jelas, ada sesuatu di antara Ryn dan Azka. Sebuah penghalang yang tidak kasat mata. “Silakan dilanjutkan Nak Azka,” kata Pak Amat kemudian. Azka menurutinya. “Kehangatan sikap dan kasih sayang Bu Imah serta suasana damai di desa ini, membantu Lyr