Entakan super lembut di tangannya seolah teguran keras bagi Ryn. Entakan yang jelas sengaja dilakukan oleh Azka. Ingin benar Ryn mengeluh dan protes, menutupi rasa malu yang mengintip. Ya, dia tahu, apa yang dilakukan Azka barusan, adalah cara untuk mengembalikan perhatiannya yang sempat terpecah beberapa detik barusan. Terpecah, gara-gara ada selintas getar yang terasa di dadanya. Sungguh getaran yang tidak sopan dan tidak tahu waktu saja. Ryn mengusir getar itu dengan kejam, menggerusnya. Dia berusaha meminggirkan kemungkinan bahwa Azka tahu apa yang dirasakannya. Oh, sentuhan tangan itu. Telapak tangan yang masih saja saling bertumpu demi membagikan energi dan visi. Betapa ada kehangatan yang menjalar dari sana! ‘Aku harus